bagaikan malaikat tak bersayap pencabut nyawa
bagaikan malaikat tak bersayap, menghilang di tengah jalan ,hanya sedikit kata-kata yang ku dengar
sebuah kata , kata "KEMATIAN" tiba-tiba ku mengangis dan bertanya dimana aku sekarang???, aku di sebuah kuburan yang bertuliskan nama seseorang , ku coba ku ingat nama itu
terus ku coba ingat ,ternyata nama itu adalah ,,, sebuah nama yang sudah tidak asing lagi nama sahabat ku ....
dia mati dalam sebuah kecelakaan yang menewaskan 10 orang dalam 1 kali kecelakan ....
dari 10 sepuluh orang , hanya 1 mayat yang tidak di temukan .... yaitu "DIA"
entah kemana jasadnya , seperti enyah di telan bumi , kesana kemari aku cari .... angakat sana -angkat sini semua yang tersisa , mungkin dia terhimpit ... dan akhirnya tidak ditemukan.
matahari yang bersinar cerah , akhirnya hilang di telan bumi ...
bulan akhirnya muncul dengan sinarnya menerangi malam , aku pulang dengan berjalan melewati sela-sela gang kecil ... langkah demi langkah aku berjalan seiring berjalanya waktu aku mendengar ....
selain langkah ku .. ada langkah lain yang mengikuti ku dari belangkang , dan kulihat kebelakang
dan ternyata hanya da seekor anak kucing yang mengikutiku .... hari semakin larut udara yang berhembus semakin membuatku merasa dingin ,bulan merangi jalanku , kucing megikuti langkahku ....
dan terlihat dari kejauhan bagaikan malaikat tak bersayap ... aku megikutinya, aku mengejarnya ....
setelah sampai di perempatan jalan dia menghilang , aku bertanya mengapa dia selalu muncul dihadapanku dan terus menghilang ....
Siapa dia sebenarnya ???
aku terus bejalan pulang dengan melihat kebawah , ternyata aku menemukan secaring kertas ...
dan ku ambil , ku buka perlahan dan kubaca dan aku terkejut dengan tulisan itu ....
yang bertuliskan " TOLONGLAH AKU " ......
terbenak dalam fikiran ku .... dalam hatiku aku bertanya-tanya sebenarnya siapa ?????
siapa yang minta tolong samaku .mengapa ...dan mengapa harus aku ???
dan kulanjutkan berjalan menuju kerumah , dalam perjalanan aku tiba-tiba merasa takut ....
tubuhku yang mulai mendingin karna angin yang berhembus dimalam hari , dan tubuhkuh mulai meriniding ...
hatiku mulai berdetak kencang karna merasakan takut , ku coba mempercepat langkahku untuk sampai di rumah ,tiba di dekat rumah saya melihat orang itu kembali sedang melemparkan sebuah benda dari luar pagar , secara spontan saya berbicara dengan rasa takut ..... "siapa disana??? mau ngapain di depan rumah saya "
orang misterius itu lalu pergi , dan aku lari ke depan rumah untuk megerjar dia , seperti kilat yang menyambar aku kehilangan jejak dia untuk ketiga kalinya,jam 00.00 sampai didepan ku mebuka pagar yang yang kusam dan berkarat dengan hati-hati,karna rumah yang kami tinggali rumah kusam yang sudah terurus lagi .
pagar sudah terbuka aku melangkah kedalam rumah , halaman rumah yang berantakan daun pohon jambu yang gugur berjatuhan di halaman ,rumput yang tinggi sudah menutupi rumah , bunga-bunga liar yang menghiasi rumah hembusan malam membuat rumput bergoyang dengan indah ... bulan malam menerangi halaman rumahku , langkah demi langkah tibalah di dekat teras rumah ku , aku melihat ada sebuah boneka yang berlumuran darah , terkejut aku dan benak ku bertanya "apakah dia yang melemparkan ini ??"
dengan tujuan apa ? ku angkat boneka itu dan tiba-tiba aku mengingat bahwa sepertinya boneka ini , baru ku berikan kepada adikku yang baru berulang tahun pagi tadi ....
di tangan sebuah boneka ada sebuah alat perekam dan sebuah kertas ... dengan tidak sabar aku mengetuk pintu dan adikku yang membuka pintunya , kami berdua yang sekarang tinggal dirumah ini , orang tua kami sudah meninggal 20 tahun yang lalu karna pembantaian dirumah ini , nenek dan kakek ku juga meninggal dalam pembantaian malam itu , aku anak kedua dari 3 bersaudara , kakak ku yang pertama pada malam itu mencoba untuk berlari dan meminta tolong kepada masayarakat sekitar , karna ketahuan dia akhirnya di bunuh . aku dan adek ku yang terkahir bersembunyi di balik meja , semua yang aku sayang terbunuh di tempat didepan mata ku....
tiba di kamar tidur aku mulai membuka secaring ketas itu , aku merasa takut gelisah dan pusing , di secaring kertas tersebut terdapat tulisan "dengarkanlah"!!! dengan menggunakan darah
rekaman itu kemudian aku putar , aku mendengarkan nya sampai habis tapi yang terdengar hanya hembusan angin dan suara jangkrik dimalam hari
karna hari mulai pagi dini hari 00.31 , badan terasa kecapean aku tidak mempedulikan kejadian apa pun yang terjadi , yang kupikirkan hanya tidur dan tenang
dalam tidur aku bermimpi ... seseorang menjerit kersa aaaaaaaaaaaawwwwwwwwww sakitttttttttt
tolong aku !!! kenapa kw diam sajaa tolong aku ..............
di terhimpit mobil dan terbawa arus sungai ...........
aku hanya bisa diam dan terdiam ,kakinya berdarah dan hampir putus , kepala berlumuran darah , tangan hilang sebelah ...
kata terakhir yang kudengar "matilah kw "
aku terbangun dan teriak ahhhhhh , badan ku keringat dingin , dan ku pergi kedapur dan mengambil segelas minum ,,,, dan tiba-tiba orng itu datang lagi menampakan dirinya di sebuah jendela ,dengan
cepat dan secepat kilat dia menghilang . Yang menjadi pertanyaan “mengapa
jendelanya terbuka ? “ udara dingin yang keluar masuk melalui jendela membuat
tubuhku merinding , aku memberanikan diri untuk mendekati jendela dan mencoba
menutupnya dan mengunci-nya . tarrr … suara keras benda jatuh terdengar dari
ruang bawah tahan rumahku , aku terkejut…. dengan sigap aku menghampiri pintu bawah tanah
tersebut.
memang
ruang bawah tanah tersebut dulunya digunakan untuk tempat sembahyang oleh
keluargaku , tetapi setelah kejadian pembunuhan itu aku terpaksa menutupnya dan
menguncinya rapat-rapat , ku memberanikan diri memasuki gudang yang gelap
gulita itu karna sudah tidak ada lampu lagi yang menyala , jadi aku memakai
senter tua yang ada digudang dengan nyala senter yang sudah tidak terang lagi .
aku senter sana hanya ada sebuah kursi goyang tua punya nenekku dulu sebelum
dia meninggal , dan kusenter kearah lain aku melihat sebuah cermin tua dan
kusam yang mungkin punya mamaku ,dan aku penasaran ada sebuah tulisan yang
terera di cermin dan aku berusaha untuk
mendekatinya , bunyi lantai tua yang rapuh menemani langkahku yang hati-hati
untuk mendekatinya ……
Tiba-tiba terdengar kringgg –kringg kringg suara yang mengejutkanku sebelum mendekati
cermin , dengan hati gelisah aku kembali keruangan kamarku dengan mengunci
kamarku , dan aku berusaha tidur ,,, dan
tiba-tiba tok –tok –tok –tok-tok tok tok suara kaki berjalan dan mengarah mendekat
kearah kamarku dan aku mulai ketakutan dan suasana di malam itu dingin seperti
es , dan kulihat ke arah jam ternyata jam 1 malam , dan suara langkah kaki pun
menghilang seketika , karna rasa penasaranya terhadap tulisan yang ada di sebuah
cermin diruangan bawah tanah dan mengingat bahwa aku ke kamar dengan belari
jadi aku tidak sempat untuk mengunci pintu ….
Aku memberanikan diri untuk kembali menuruni tangga dan mendekat
keruangan bawah tanah , dan tiba di depan pintu , hati ini khawatir yang
mendalam dan aku berusaha mendekati cermin dan setelah aku membaca dengan
samar-samar dengan senter tua ..dan aku memebaca “KEHIDUPAN ADALAH BALAS DENDAM YANG TERSISA “ dan aku terkejut pintu tertutup tharrr … dan aku menjatuhkan senterku dan ku coba mencarinya dan tiba-tiba ada hawa sesorang dibelakangku dan tiba-tiba dan mencapkan pisau di perut ku dan akhirnya aku tau kalau dia adalah kembaran sahabatku yang aku bunuh pada kecelakaan tahun lalu karna , sahabatku mengambil pacarku dan bermesaran dihadapanku,
tidak sempat menjelaskan dan meminta maaf aku
sudah menghembuskan nafas terakhirku ….
dia malaikat tak bersayap pencabut nyawaku
dia malaikat tak bersayap pencabut nyawaku
by : M.arif sulaiman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar