Minggu, 14 Juli 2013

cerita ISLAMI

Seorang Wanita dan Tukang Besi

Ketika si tukang besi sedang duduk di rumahnya melepas lelah setelah seharian bekerja, tiba-tiba terdengar pintu rumahnya diketuk orang. Si tukang besi keluar untuk melihatnya, pandangannya menubruk pada sesosok wanita cantik yang tak lain adalah tetangganya.
“Saudaraku, aku menderita kelaparan. Jika bukan karena tuntutan agamaku yang menyuruh untuk memelihara jiwa (hifdz al-Nafs), aku tidak akan datang ke rumahmu. Maukah engkau memberikan makanan padaku karena Allah?” Tutur wanita itu.
Ketika itu, memang tengah datang musim paceklik (kemarau). Sawah dan ladang mengering. Tanah pecah berbongkah-bongkah. Padang rumput menjadi tandus hingga hewan ternak menjadi kurus dan akhirnya mati. Makanan menjadi langka, maka tak pelak kelaparan melanda sebagian besar penduduk desa itu. Hanya sebagian kecil yang masih bisa bertahan.
“Tidakkah engkau tahu bahwa aku mencintaim? Akan kuberi engkau makanan, tetapi engkau harus melayaniku semalam,” kata tukang besi itu.
Si tukang besi memang jatuh hati kepada tetangganya itu. Dia merayunya dengan berbagai cara dan taktik, namun tak juga berhasil meluluhkan hati wanita itu.
“Lebih baik mati kelaparan daripada durhaka kepada Allah,” ujar wanita itu lagi sambil berlalu menuju rumahnya.
Setelah dua hari berlalu, wanita itu kembali mendatangi rumah si tukang besi dan mengatakan hal yang sama. Demikian pula jawaban si tukang besi. Ia akan memberi makanan asalkan wanita itu mau menyerahkan dirinya. Mendengar jawaban yang sama, wanita itupun kembali ke rumahnya.
Dua hari kemudian, wanita itu datang lagi ke rumah tukang besi itu dalam keadaan payah. Suaranya parau, matanya sayu, dan punggungnya membungkuk karena menahan lapar yang tiada tara. Ia kembali mengatakan hal serupa. Begitu pula jawaban si tukang besi, sama dengan yang sudah-sudah. Wanita itu kembali ke rumahnya dengan tangan kosong untuk kali ketiga.
Ketika itulah, Allah memberikan hidayah-Nya kepada si tukang besi. “Sungguh celaka aku ini, seorang wanita mulia datang kepadaku, dan aku terus berlaku dzalim kepadanya,” tutur tukang besi dalam hatinya. “Ya Allah aku bertaubat kepada-Mu dari perbuatanku dan aku tidak akan mengganggu wanita itu lagi selamanya.”
Si tukang besi itu bergegas mengambil makanan dan pergi ke rumah wanita itu. Diketuknya pintu rumah wanita itu. Tak lama berselang, kerekek…terlihat pintu terbuka dan muncullah sesosok wanita yang nampak kuyu. Melihat si tukang besi berdiri di depan pintu rumahnya, wanita itu bertanya, “Apa keperluanmu datang ke rumahku?”
“Aku bermaksud mengantarkan sedikit makanan yang aku punya. Jangan khawatir, aku memberinya karena Allah,” jawab si tukang besi itu.
“Ya Allah, jika benar apa yang dikatakannya, maka haramkanlah ia dari api di dunia dan akhirat,” tutur wanita itu seraya menengadahkan kedua tanganya ke langit.
Si tukang besi itu pulang ke rumahnya. Ia memasak makanan yang tersisa buat dirinya. Tiba-tiba secara tak sengaja bara api mengenai kakinya, namun kaki si tukang besi itu tidak terbakar. Bergegas ia menemui wanita itu lagi.
“Wanita yang mulia, Allah telah me
“Ya Allah engkau telah mewujudkan doaku, maka cabutlah nyawaku saat ini juga.” Terdengar suara lirih dari mulut wanita itu dalam sujudnya. Allah kembali mendengar doanya. Wanita itupun berpulang ke Rahmatullah dalam keadaan sujud.
Demikianlah kisah seorang wanita yang menjaga kehormatannya meskipun harus menahan rasa lapar yang tiada tara.
Setiap muslimah mestinya dapat mengambil i’tibar (pelajaran berharga) dari berbagai kisah wanita shalihah yang telah diuraikan di muka. Merekalah yang mestinya dijadikan suri tauladan dalam kehidupan keseharian, bukan para artis yang menawarkan gaya hidup hedonisme dan materialisme
ngabulkan doamu,” ujar si tukang besi.
Seketika itu, wanita itu sujud syukur kepada Allah.
selengkapnya...

Sabtu, 13 Juli 2013

Pelangi 7 Warna


         Suatu desa yang damai dan aman ,hujan pagi mengguyur tiada henti-hentinya,semua kaca rumah basah dan berembun ,suasana dingin dan sejuk menyambutnya pagi hari. Ayam jantan yang biasanya berkokokpagi,sekarang tidak berkokok karna hujan ,saat aku melihat jendela keluar , tanah basah menjadi becek ,pohon-pohon kering menjadi basah, angin-angin kuat menerpa pohon kelapa yang ada ditepi sungai dan seakan-akan melambai-lambai menerima rahmat ALLAH SWT.
melihat hujan satu-persatu turun dari langit rasanya aku langsung berfikir "kuasa allah memang besar,dialah maha segalanya" setelah merekaa turun satu persatu tibalah di bawah permukaan bumi dia menggabungkan dirinya menjadi sebuah genagan air yang bermanfaat bagi seluruh umat manusia dan makhluk hidup lainya yang ada dipermukaan bumi ini .
          Saatnya hujan berhenti,matahari datang membawa cahaya sinarnya , pagi yang begitu gelap sekarang sudah terlihat cahaya yang menerangi bumi, semua makhluk hidup yang ada dipermukaan bumi memulai aktifitasnya masing-masing. Suara langkah-langkah kaki memberikan suara merdunya menyambut paginya hari,suara sapi, ayam,bebek tiada henti-hentinya seperti bercerita kalau hidup ini penuh dengan lika-liku kehidupan yang harus di jalani. Air yang mengalir dari permukaan yang tinggi hingga terendah memberikan suara yang indah menyambut paginya hari , aku berjalan keluar dan duduk didepan teras sambil memandangi sawah yang luas dan hijau dan memandangi semua orang yang beraktifitas disawah .
         Seperti cerita dongeng , setelah hujan  biasanya munculah"pelangi 7 warna" yang indah bagi permadani dipandang mata. kata cerita zaman dahulu 7 warna pelangi itu melambangkan atau menceritakan tujuh bidadari dari langit yang turun untuk mandi-mandi sebuah genangan air yang sangat luas.
Saat aku memandangi indahnya alam disekitar ku pelangi yang indah muncul dengan warna yang cerah,Aku berlari ke dekat sawah dan berhenti ,dan melihat sejenak , tanpa mengedipkan mata dan berfikir dimanakah ujung akhir pelangi yang indah itu yaa ...... ?????
         Hembusan angin ,suara pejalan kaki , kerbau , semakin keras terdengar menyambut pagi dengan senyuman :) . hai ... aku "nur alim" biasa dipanggil alim dirumah , kira-kira kehidupanku seperti pelangi, yang selalu muncul diurutan ketiga, tetapi aku bisa memberikan bayak warna di kehidupan orang lain ...
hidup ini berlika-liku seperti diceritakan ayam dan bebek di pagi hari. tapi aku menjalaninya biasa saja... 

aku mengangap kesunyian itu adalah hal yang sangat ramai dalam hidupku, diri ini selalu mengikuti realita kehidupan , mengalir layaknya air yang mengalir mengikuti bentuk-bentuk tanah yang tidak beraturan. setiap ada masalah yang aku hadapi , kalu bisa ku selesaikan sendiri ... yaaaa . kadang perlu juga bantuan orang lain tetapi jarang ... merepotkan orang lain itu bukan tipe saya,walaupun orang itu bilang ke saya kalau saya tidak merepotkan dia , tetapi saya beranggapan tidak merepotkan dia.
         Aku tidak mau berhutang budi kepada orang lain , ya sepertilah hidupku , berteman selayaknya itulah aku ,bekerja keras dan semangat itulah kebiasaan ku, aku menutupi kekurangan ku dengan rajin dan giat.
aku sering bertanya ?? menagap harus ada pelangi saat hujan turun deras dan matahari memancarakan cahayanya , walaupun aku tidak bisa jadi orang pertama seperti hujan dan walaupu aku tidak bisa menjadi orang kedua seperti matahari , setidaknya aku  berharap bisa menjadi orang ketiga seperti pelangi yang memberikan warna-warni dalam kehidupan orang lain. 
          Terus kupandangi pelangi itu dengan keindahannya dan warnanya yang sejuk di hati . Tiba-tiba warna pelangi itu memudar dan perlahan-lahan menghilang
- HUJAN yang deras menghilang saat matahari memunculkan dirinya ditengah-tengah gelapnya awan .
- MATAHARI yang terang menderang menerangi bumi saat malam dia meredup dan menghilang ditelan malam .
- PElANGI juga hilang seperti yang kulihat .
Aku berfikir jadi yang pertama . kedua , atau ketigapun sama saja saja , mereka akan hilang dan memudar seiring berjalanya waktu dan bertambahnya umur . pelangi 7 warna yang memberi warna-warni kehidupan pun akan berganti dan akan terulang kegenerasi berikutnya 
dari depan sawah aku kembali kerumah , melangkah demi langkah menginjak tanah yang becek terkena hujan,dan ada tanah yang sudah kering terkena matahari,dan melihat kebelakang , melihat pelangi memudar dan berdo'a agar aku bisa berguna bagi semuanya ...

by M. ARIF SULAIMAN

          
selengkapnya...

Copyright © 2013 kumpulan tulisan pribadi : Juli 2013 | Blogger Template for Bertuah | Design by Ais Bertuah